LANDASAN TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


A.    Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ada beberapa jenis media pembelajaran yaitu, teks, media audio, media visual, media proyeksi gerak, dan manusia.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran.Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Maka dapat diambil kesimpulanmanfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajardan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
B.    Landasan Penggunaan Media Pembelajaran 
Penggunaan media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
prestasi belajar. Diharapkan proses pembelajaran menjadi efektif, interaktif, dan efisien.
Menurut S Esa Kurnia (2012) Pemerolehan pengetahuan dan ketrampilan, perubahan - perubahan  sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Brunner dalam Media Pembelajaran mengatakan “ada 3 tingkatan utama modus belajar, yaitu : pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial / gambar (iconic), dan pengalaman abstrak  (symbolic).” Ketiga tingkatan pengalaman itu saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baru.
Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berusaha untuk menampilkan rangsangan atau stimulus yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menerima dan menyerap dengan baik dan mudah pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Levie dan Levie menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar lebih baik untuk tugas- tugas seperti mengingat, mengenali, dan menghubungkan-hubungkan fakta dan konsep. Stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan berurut-urutan. Oleh sebab itu belajar dengan menggunakan indera ganda yaitu pandang dan dengar akan memberi keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak materi yang disajikan dengan stimulus pandang dan dengar.
Gambaran diatas sejalan dengan gambaran yang dibuat oleh Edgar Dale. Dale memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang sekitar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. Para ahli menyimpulkan bahwa kurang lebih 90% dari hasil belajar melalui indera pandang, 5% diperoleh melalui indera dengar , dan 5% lagi dari indera lainnya.



Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang, kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas dipuncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu. Oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba.

Berikut landasan teoritis penggunaan media pembelajaran:
Penggunaan media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar. Diharapkan proses pembelajaran menjadi efektif, interaktif, dan efisien. Adapun beberapa landasan dalam penggunaan media pembelajaran, adalah sebagai berikut:
1.       Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil dari teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Bisa dikatakan, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi, siswa harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.
Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
2.       Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan         materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran.

3.       Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadisistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.

4.       Landasan Empiris
 Berdasarkan landasan rasional empiris, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual.

5.       Landasan Historis
Yang dimaksud dengan landasan historis media pembelajaran ialah rational penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep media pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923.



Permasalahan:
 1. dalam menerapkan media pembelajaran kepada murid apakah seorang guru harus di dasarkan dari landaskan  diatas? Jika harus bagaimana melaksanakan dan jika tidak berikan alasannya.
2. dengan beberapa landasan diatas apakah landasan-landaasan tersebut harus  diterapkan dalam penerapan media pembelajaran itu sendiri // jika iya berikan alasaannya

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab no 1. Menurut saya iya , karena guru tersebut harus paham dulu sebuah landasan dari multimedia pembelajaran itu. Karena dari landasan itulah yang mendasari guru tersebut, karena landasan2 itulah yang akan membantu guru dalam menerapkan media pembelajaran

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab no 1. Menurut saya iya , karena guru tersebut harus paham dulu sebuah landasan dari multimedia pembelajaran itu. Karena dari landasan itulah yang mendasari guru tersebut, karena landasan2 itulah yang akan membantu guru dalam menerapkan media pembelajaran

    BalasHapus
  4. 2. Menurut saya iya, karena dalam membuat media itu juga memilihi landasan dan prinsip yang harus di ikuti, kita tidak bisa membuat media tanpa landasan. Apa yang akan kita buat tanpa landasan? Tidak ada bukan.

    BalasHapus
  5. dalam menerapkan media pembelajaran kepada murid apakah seorang guru harus di dasarkan dari landaskan diatas? Tentu saja iya.dalam menerapkan media tentunya guru harus tau prinsip prinsip masing masing media agar nantinya guru tidak salah memilih dan menerapkan mediaa untuk siswanya..dan kalau guru tidak paham akam langkah langkah membuat media..tentu media yg ia buat tidak akan berhasil

    BalasHapus
  6. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2
    Landasan diatas harus diterapkan oleh guru dalam membuat dan menilih multimedia yang hendak dipakai dalam membantu nya menyanpaikan materi. Karena landasan diatas adalah dasar yang harus diperhitungkan dalam memilih multimedia setelah melihat dari aspek materi tujuan dan juga gaya belajar siswa.

    BalasHapus
  7. Apakah semua landasan tersebut penting dalam pembuatan media

    BalasHapus
  8. Apakah semua landasan tersebut penting dalam pembuatan media

    BalasHapus
  9. Saya akan menjawab permaasalahan no satu
    Semua tindakan pendidik diarahkan kepada tujuan agar peserta didik mampu melaksanakan berbagai peranan sesuai dengan statusnya, berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan di atas tersurat dan tersirat bahwa pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia, bersifat normatif, dank arena itu mesti daapt dipertanggungjawabkan.
    Sehubungan dengan hal diatas, praktek pendidikan tidak boleh dilaksanakan secara sembarang, sebaliknya harus dilaksanakan secara didasari dan terencana. Artinya, praktek pendidikan harus memiliki suatu landasan yang kokoh, jelas dan tepat tujuannya, tepat isi kurikulumnya, dan efisien serta efektif cara-cara pelaksanaannya.Implikasinya, dalam rangka pendidikan mesti terdapat momen berpikir dan momen bertindak, mesti terdapat momen studi pendidikan dan momen praktek pendidikan

    BalasHapus
  10. Semua landasan tersebut sangat lah penting karena saling terkait dan memiliki tujuan tersendiri.

    BalasHapus
  11. Iya karena landasan tersbut memiliki peranan dan pungsi masing2

    BalasHapus
  12. Harus karena semuanya memiliki keunggulan tersendiri

    BalasHapus
  13. Saya akan menjawab permasalahan yang kedua. Dimana menurut saya harus dilakukan. Karena media tersebut akan baik apabila sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Sebaliknya apabila guru tidak menggunakan prinsip tersebut maka media akan tidak baik karena tidak mengikuti prinsip tersebut.

    BalasHapus
  14. Saya akan mencoba menjawab no 1. Menurut saya iya , karena guru tersebut harus paham dulu sebuah landasan dari multimedia pembelajaran itu. Karena dari landasan itulah yang mendasari guru tersebut, karena landasan2 itulah yang akan membantu guru dalam menerapkan media

    BalasHapus
  15. Menurut saya harus berlandaskan. Karna itu termasuk syarat penting pembuatan multimedia.

    BalasHapus
  16. praktek pendidikan harus memiliki suatu landasan yang kokoh, jelas dan tepat tujuannya, tepat isi kurikulumnya, dan efisien serta efektif cara-cara pelaksanaannya.Implikasinya, dalam rangka pendidikan mesti terdapat momen berpikir dan momen bertindak, mesti terdapat momen studi pendidikan dan momen praktek pendidikan

    BalasHapus
  17. Watch: YouTube | Videoodl.cc
    Watch: youtube mp3 YouTube.tv · Watch: Watch: YouTube | Videoodl.cc | Veeja.com · Veeja TV · Watch: YouTube · Watch: YouTube · Watch: YouTube.tv · Watch: YouTube.tv · Watch: YouTube.tv

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

multimedia pembelajaran revolusi industri era 4.0

PENGEMBANGAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KIMIA