multimedia pembelajaran revolusi industri era 4.0


            Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi.
Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economyartificial intelligencebig datarobotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan tersebut, pengajaran di perguruan tinggi pun dituntut untuk berubah, termasuk dalam menghasilkan dosen berkualitas bagi generasi masa depan.
Menristekdikti menjelaskan ada lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0, yaitu:

1. Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.
2. Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa. Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas.
3. Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
4. Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat.
5. Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas 
industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.
Agar dapat mencapai hasil yang diharapkan, Rakernas kali ini menghadirkan pembicara yang akan membagikan pandangan,keahlian maupun pengalaman terkait pengembangan iptek dan pendidikan tinggi di era revolusi industri 4.0.

Kondisi Dosen Indonesia saat ini sendiri masih didominasi oleh generasi baby boomers dan generasi X yang merupakan digital immigrant. Sementara mahasiswa yang dihadapi merupakan generasi millennial atau digital native. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti pun berupaya menambah dosen dari generasi millennial, salah satunya melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), yakni program beasiswa percepatan S-2 dan S-3 bagi lulusan S-1 dalam kurun waktu empat tahun. Program PMDSU sendiri setidaknya sudah melahirkan dua dosen muda berkualifikasi Doktor, yaitu Grandprix (24 tahun) dan Suhendra Pakpahan (29 tahun). Bahkan, keduanya mampu menerbitkan lebih dari lima publikasi internasional terindeks Scopus.
“PMDSU ini merupakan sebuah terobosan yang kami lakukan guna menyediakan SDM masa depan Indonesia yang berkualitas dengan cara membangun role model pendidik dan peneliti yang ideal sekaligus menumbuhkan academic leader di perguruan tinggi, serta bekerja sama dengan komunitas keilmuan dalam merumuskan kompetensi inti keilmuan,” ucap Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Ali Ghufron Mukti pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenristekdikti di Medan, belum lama ini.
Tantangan lain yang dihadapi dalam rangka memenuhi kebutuhan dosen berkualitas adalah menjaring lulusan terbaik perguruan tinggi untuk menjadi dosen. Pasalnya di era revolusi industri 4.0, profesi dosen semakin kompetitif. Setidaknya terdapat lima kualifikasi dan kompetensi dosen yang dibutuhkan, meliputi (1) educational competence, kompetensi berbasis Internet of Thing sebagai basic skill di era ini; (2) competence in research, kompetensi membangun jaringan untuk menumbuhkan ilmu, arah riset, dan terampil mendapatkan grant internasional; (3) competence for technological commercialization, punya kompetensi membawa grup dan mahasiswa pada komersialisasi dengan teknologi atas hasil inovasi dan penelitian; (4) competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid, yaitu global competence dan keunggulan memecahkan national problem; serta (5) competence in future strategies, di mana dunia mudah berubah dan berjalan cepat, sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan dan strateginya, dengan cara joint-lecture, joint-research, joint-publication, joint-lab, staff mobility dan rotasi, paham arah SDG’s dan industri, dan lain sebagainya.
Selain bidang sumber daya iptek dikti, imbuh Nasir, pada bidang kelembagaan kebijakan baru meliputi Peraturan Menteri (Permen) tentang Standar Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PJJ), fleksibilitas dan otonomi kewenangan kepada unit untuk mendorong kreativitas dan inovasi, serta memberi kesempatan untuk beroperasinya universitas unggul dunia di Indonesia. Untuk bidang pembelajaran dan kemahasiswaan, perubahan dilakukan dengan reorientasi kurikulum untuk membangun kompetensi era revolusi industri 4.0 berikut hibah dan bimbingan teknisnya, dan menyiapkan pembelajaran daring dalam bentuk hybridatau blended learning melalui SPADA-IdREN. Sedangkan pada bidang riset dan pengembangan serta penguatan inovasi perubahan yang dilakukan meliputi penerapan teknologi digital dalam pengelolaan riset, harmonisasi hasil riset dan penerapan teknologi melalui Lembaga Manajemen Inovasi, serta mendorong riset dan inovasi di dunia usaha atau industri dengan pemberian insentif fiskal maupun non fiskal.


permasalahan :
1. apakah tepat dengan tujuan pembelajaran jika digunakan multimedia revolusi industri era 4.0 ini?
2. efektifkah jika multimedia revolusi industri era 4.0 ini digunakan di semua tingkatan pendidikan ?
3. bagaimana kelebihan dan kekurangan multimedia revolusi industri era 4.0 ini ?

Komentar

  1. Menurut saya efektif karena
    Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Jadi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan ilmu yang kita dapat menjadi lebih luas lagi

    BalasHapus
  2. Menjawab permaslaahan nomer 2

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 3
    Menurut saya kelebihan dari multimedia revolusi industri era 4.0 ini adalah semakin berkembang nya teknolagi yang akan membuat multimedia semakin canggih, sehingga akan semakin menarik untuk digunakan, dan dengan multimedia yang semakin canggih juga dapat dilakukan dismartphone siswa bukan hanya dilaptop atau komputer yang sulit untuk dibawa kemana-mana.
    Adapun kekurangan dari multimedia revolusi industri era 4.0 ini semakin canggihnya perkembangan zaman maka membuat manusia menjadi malas dan lupa akan kodrat dirinya sebagai manusia.

    BalasHapus
  4. Dampak terhadap ekonomi dari adanya revolusi industri 4.0 akan menciptakan aneka bisnis baru di Indonesia dari mulai start-up booming, virtual reality, artificial intelligence (kecerdasan buatan), big data, dan quantum computing,
    revolusi industri 4.0 bukanlah suatu ramalan yang menakutkan, justru peluang makin luas terbuka bagi anak bangsa untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional

    BalasHapus
  5. Saya akan menjawab permasalahan nomor 2 Menurut saya efektif karena
    Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Dan di era ini juga akan membuat sistem pembelajaran yang lebih inovatif

    BalasHapus
  6. Terimakasih materinya cukup membantu

    BalasHapus
  7. Menurut saya tidak cocok karena semua pendidikan itu mempunyai tingkatan nya masing-masing.

    BalasHapus
  8. Menurut saya tidakefwktif karna akan meningkatakan kejenuhan

    BalasHapus
  9. Untuk permasalahan yg pertama menurut saya kurang tepat

    BalasHapus
  10. Belum tepat karna metode tersebut masih dalam tahap pengujian

    BalasHapus
  11. Belum tepat karna metode tersebut masih dalam tahap pengujian

    BalasHapus
  12. Saya akan menjawab permasalahan yang kedua menurut saya efektif bagi guru-guru di pedalaman dan jauh dari pusat kota, mereka mengalami banyak kendala untuk meningkatkan kualitas pengajarannya. Hal ini disebabkan kurangnya prasarana untuk mendukung pengajaran, misalnya alat tulis, buku, komputer dan lain-lainya.
    Yang mana hal ini memang sulit didapatkan pada daerah terpencil, untuk itu menurut saya para guru harus dapat mengembangkan dan menyusun perencanaan mengajar secara mandiri. Harapannya, agar para guru di daerah terpencil itu tidak selalu tergantung dengan fasilitas.

    BalasHapus
  13. Menurut saya efektif karena
    Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Jadi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan ilmu yang kita dapat menjadi lebih luas lagi

    BalasHapus
  14. Menurut saya, multimedia jenis ini cukup efektif bila dilakukan pada jenjang perguruan tinggi karena akan langsung terjun ke lapangan kerja.

    BalasHapus
  15. Menurut saya kurang efektif. Tapi jika digunakan pada smp, sma atau pun perguruan tinggi mungkin lebih efektif

    BalasHapus
  16. borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Dan di era ini juga akan membuat sistem pembelajaran yang lebih inovatif

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LANDASAN TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KIMIA